Senin, 16 Mei 2016

Perkembangan Fisik dan Intelek Remaja


Perkembangan Fisik Remaja
Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa anak dan masa ke dewasa, dimulai dari pubertas, yang ditandai dengan perubahan yang pesat dalam berbagai aspek perkembangan, baik fisik maupun psikis. Secara harfiyah pubertas berasal dari bahasa latin pubescene (yang berarti “to grow hairy”), yang berarti tumbuhnya bulu-bulu, seperti bulu di sekitar kelamin, ketiak, dan muka. Secara istilah, kata pubertas berarti proses pencapaian kematangan seksual dan kemampuan untuk bereproduksi.
Masa remaja disebut juga adolescence, yang dalam bahasa latin berasal dari kataadolescere, yang berarti “to grow into adulthood”.
Perkembangan fisik pada masa remaja diawali dengan pubertas, adalah masa kematangan fisik yang sangat cepat, yang meliputi aspek hormonal dan perubahan fisik. Pikiran mereka juga berubah dengan artian mereka lebih dapat berfikir abstrak dan hipotesis, perasaan mereka berubah hampir terhadap segala hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang remaja menghadapi tugas utama mereka, membangun identitas termasuk identitas seksual yang akan terus mereka bawa sampai masa dewasa.
Dengan berkurangnya perubahan fisik kecanggungan pada masa puber dan awal masa remaja pada umumnya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu tertentu untuk mengawasi tubuhnya yang bertambah besar. Mereka juga terdorong untuk menggunakan kekuatan yang diperoleh dan selanjutnya merupakan bantuan untuk mengatasi kecangguangan yang timbul kemudian.
Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan otot, anak laki-laki pada umumnya menunjukkan kekuatan yang terbesar pada usia 14 tahun, sedangkan anak perempuan menunjukkan kemajuan pada usia ini dan kemudian ditinggalkan karena perubahan minat lebih daripada kurangnya kemampuan.
 Perubahan fisik selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahan:
1.      Perubahan Eksternal. Perubahan yang terjadi selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap:
a)      Tinggi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tingkat matang pada usia antara 17 dan 18 tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dipada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terlambat.
b)      Berat Badan
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak. Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidak idealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik (gemuk pendek).
c)      Proposi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan yang tumbuh baik. Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu pandang.
d)     Organ Seks.
Baik laki-laki maupun perempuan, organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
e)      Ciri-ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbuhnya kumis dan jakun pada laki-laki, sedangkan pada perempuan ditandai dengan membesarnya payudara.
2.      Perubahan Internal
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar. Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah:
a)      Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot diperut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
b)      Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17 atau 18, beratnya 12 kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
c)      Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia 17 tahu, anak laki-laki mencapai tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian.
d)     Sistem Endokrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidak seimbangan sementara dari seluruh sistem endokrin pada masa awal puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
e)      Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.
Aspek hormonal yang mempengaruhi perkembangan fisik pada masa remaja yaitu, sebagai berikut:
a.       Kelenjar endoktrin (endoctrine glands)
b.      Kelenjar pituitari
c.       Gonads
Perkembangan Intelek Remaja
Menurut kamus Webster New World Dictionary of The American Languange, istilah Intelect berarti:
-        Kecakapan untuk berfikir, mengamati atau mengerti. Kecakapan untuk mengamati hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan, dan sebagainya. Dengan demikian kecekapan berada dari kemauan dam perasaan.
-        Kecakapan mental yang besar, sangat intelegensi.
-        Pikiran atau intelegensi.
Istilah intelek berasal dari bahasa Inggris intellect yang menurut Chaplin (1981) diartikan sebagai :
1.      Proses kognitif, proses berpikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai, dan kemampuan mempertimbangkan.
2.      Kemampuan mental atau itelegensi
Menurut Mahfudin Shalahudin (1989) dinyatakan bahwa “intelek” adalah akal budi atau inteligensi yang berarti kemampuan untuk meletakkan hubungan dari rposes berfikir. Selanjutnya, dikatakan bahwa orang yang intelligent adalah orang yang dapat menyelesaikan persoalan dalam waktu yang lebih singkat, memahami masalahnya lebih cepat dan cermat, serta mampu bertindak cepat.
Menurut English dan English dalam bukunya “ A Comprehensive dictionary of pisychological and Psychoanalitical Terms “. Istlah Intelect berarti antara lain :
1.      Kekuatan mental  dimana manusia dapat berfikir.
2.      Suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk aktifitas yang berkenaan dengan berfikir (misalnya menghubungkan, menimbang, dan memahami).
3.      Kecakapan, terutama kecakapan yang ti nggi untuk berfikir ( bandingkan dengan Intelligence, Intelligence = intellect).
Beberapa para ahli mengemukakana pengertian Intelektual sebagai berikut:
-        Super dan Cites mengemukakan bahwa intelegensi telah sering didefisikan sebagai kemampuan memnyesuaikan diri dengan lingkungan atau belajar dari pengalaman.
-        Garret (1946) mengemukakan bahwaintelegensi itu setidak-tidaknya mencakup kemampuan-kemampuan yang di perlukan untuk pemecehan masalah-masalah yang memerlukan pengertian serta menggunakan simbol-simbol.
-        Alfred Binet (dalam Sobani Irfan,1986) mengemukakan bahwa intelegensi adalah suatu kapasitas intelektual umum, yang antara lain mencakup kemampuan :
Ø  Menalar dan menilai
Ø  Menyeluruh
Ø  Mencipta dan merumuskan arah berfikir spesifik
Ø  Menyesuaikan pikiran pada pencapaian hasil akhir
Ø  Memiliki kemampuan mengeritik dirisendiri
Dari berbagai definisi di atas dapat di simpulkan bahwa intelegensi itu adalah kemampuan untuk memperoleh berbagai informasi berffikir abstrak, menalar serta bertindak secara efesien seta efektif.
Pada umumnya 3 – 4 tahun pertama menunjukkan perkembangan yang hebat, selanjutnya akan terjadi perkembangan yang teratur. Pada awal masa remaja, kira-kira pada usia 12 tahun anak pada masa yang di sebut “masa operasi formal” (berfikir abstrak). Dalam berfikir operasional  formal setidak tidakkna mempunyai 2 sifat yang penting, yaitu:
a.       Sifat Deduktif Hepotesis
Pada dasarnya pengajuan hipotesis itu menggunakan cara berfikir induktif, disamping deduktif. Oleh sebab itu dari sifat analisis yang ia lakukan, ia dapat membuat strategi penyelesainya.
b.      Berfikir Operasional juga berfikir Kombinatoris
Dengan berfikir operasional fornmal memungkinkan orang untuk mempunyai tingkah laku problem solving yang betul-betul ilmiah, serta memungkinkan untuk mengadakan pengujian hipotesis dengan variabrel- variable tergantung yang mungkin ada.
Jadi, dengan berfikir operasional formal memungkinkan orang untuk mempunyai tingkah laku problem  solving yang betul-betul ilmiah, serta memungkinkan untuk  mengadakan pengujian dengan  variable-variabel tergantung yang mungkin ada. Berfikir abstrak atau formal operation ini merupakan cara berfikir yang bertalian dengan hal-hal yang tidak dilihat dan  kejadian-kejadian tidak langsung dihayati.
Cara berfikir terlepas dari tempat dan waktu, dengan cara hipotesis, deduktif yang sistematis, tidak selalu dicapai oleh remaja.cara berfikir ini tergantung pada tingkat intelegensi dan kebudayaan disekitarnya.

Sumber :
Roy Ibnu Rojay. 2012. Perkembangan fisik intelektual [Online] Tersedia: http://mooza-alkaz.blogspot.co.id/2012/03/perkembangan-fisik-intelektual-sosial.html
Windari Esa Meigiza. 2015. Bimbingan konseling. [Online] Tersedia: http://351999.blogspot.co.id/2015/04/bimbingan-konseling.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar