Perkembangan Fisik Remaja
Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan
antara masa anak dan masa ke dewasa, dimulai dari pubertas, yang
ditandai dengan perubahan yang pesat dalam berbagai aspek perkembangan, baik
fisik maupun psikis. Secara harfiyah pubertas berasal dari
bahasa latin pubescene (yang berarti “to grow hairy”),
yang berarti tumbuhnya bulu-bulu, seperti bulu di sekitar kelamin, ketiak, dan
muka. Secara istilah, kata pubertas berarti proses pencapaian kematangan
seksual dan kemampuan untuk bereproduksi.
Masa remaja disebut juga adolescence, yang
dalam bahasa latin berasal dari kataadolescere, yang berarti “to
grow into adulthood”.
Perkembangan fisik pada masa remaja diawali dengan
pubertas, adalah masa kematangan fisik yang sangat cepat, yang meliputi aspek
hormonal dan perubahan fisik. Pikiran mereka juga berubah dengan artian mereka
lebih dapat berfikir abstrak dan hipotesis, perasaan mereka berubah hampir
terhadap segala hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang remaja
menghadapi tugas utama mereka, membangun identitas termasuk identitas seksual
yang akan terus mereka bawa sampai masa dewasa.
Dengan berkurangnya perubahan fisik kecanggungan pada
masa puber dan awal masa remaja pada umumnya menghilang, karena remaja yang
lebih besar sudah mempunyai waktu tertentu untuk mengawasi tubuhnya yang
bertambah besar. Mereka juga terdorong untuk menggunakan kekuatan yang
diperoleh dan selanjutnya merupakan bantuan untuk mengatasi kecangguangan yang
timbul kemudian.
Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan otot, anak
laki-laki pada umumnya menunjukkan kekuatan yang terbesar pada usia 14 tahun,
sedangkan anak perempuan menunjukkan kemajuan pada usia ini dan kemudian
ditinggalkan karena perubahan minat lebih daripada kurangnya kemampuan.
Perubahan fisik
selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahan:
1.
Perubahan Eksternal. Perubahan yang terjadi selama masa remaja dibagi
menjadi beberapa tahap:
a)
Tinggi Badan
Rata-rata
anak perempuan mencapai tingkat matang pada usia antara 17 dan 18 tahun,
rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan
remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan
imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dipada anak yang tidak
mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak
menderita sakit sehingga pertumbuhannya terlambat.
b)
Berat Badan
Perubahan
berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan
berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya
mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak. Ketidakseimbangan
perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidak idealan badan
anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk
tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat
badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi
gemuk gilik (gemuk pendek).
c)
Proposi Tubuh
Berbagai
anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan yang tumbuh baik. Misalnya,
badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu
pandang.
d)
Organ Seks.
Baik
laki-laki maupun perempuan, organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa
remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
e)
Ciri-ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri
seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa remaja. Ciri
sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbuhnya kumis dan jakun pada
laki-laki, sedangkan pada perempuan ditandai dengan membesarnya payudara.
2.
Perubahan Internal
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja
dan tidak tampak dari luar. Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi
kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah:
a)
Sistem Pencernaan
Perut
menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah
panjang dan bertambah besar, otot-otot diperut dan dinding-dinding usus menjadi
lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
b)
Sistem Peredaran Darah
Jantung
tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17 atau 18, beratnya 12 kali berat
pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan
mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
c)
Sistem Pernafasan
Kapasitas
paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia 17 tahu, anak laki-laki
mencapai tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian.
d)
Sistem Endokrin
Kegiatan
gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidak seimbangan sementara
dari seluruh sistem endokrin pada masa awal puber. Kelenjar-kelenjar seks
berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang
sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
e)
Jaringan Tubuh
Perkembangan
kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun. Jaringan selain tulang,
khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai
ukuran yang matang.
Aspek hormonal yang mempengaruhi perkembangan fisik
pada masa remaja yaitu, sebagai berikut:
a.
Kelenjar endoktrin (endoctrine glands)
b.
Kelenjar pituitari
c.
Gonads
Perkembangan Intelek Remaja
Menurut kamus Webster New World Dictionary of The
American Languange, istilah Intelect berarti:
-
Kecakapan untuk berfikir, mengamati atau mengerti. Kecakapan untuk
mengamati hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan, dan sebagainya. Dengan
demikian kecekapan berada dari kemauan dam perasaan.
-
Kecakapan mental yang besar, sangat intelegensi.
-
Pikiran atau intelegensi.
Istilah intelek berasal dari bahasa Inggris intellect yang
menurut Chaplin (1981) diartikan sebagai :
1.
Proses kognitif, proses berpikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai,
dan kemampuan mempertimbangkan.
2.
Kemampuan mental atau itelegensi
Menurut Mahfudin Shalahudin (1989) dinyatakan bahwa “intelek”
adalah akal budi atau inteligensi yang berarti kemampuan untuk
meletakkan hubungan dari rposes berfikir. Selanjutnya, dikatakan bahwa orang
yang intelligent adalah orang yang dapat menyelesaikan persoalan dalam waktu
yang lebih singkat, memahami masalahnya lebih cepat dan cermat, serta mampu
bertindak cepat.
Menurut English dan English dalam bukunya “ A
Comprehensive dictionary of pisychological and Psychoanalitical Terms “. Istlah
Intelect berarti antara lain :
1.
Kekuatan mental dimana manusia dapat berfikir.
2.
Suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk aktifitas yang
berkenaan dengan berfikir (misalnya menghubungkan, menimbang, dan memahami).
3.
Kecakapan, terutama kecakapan yang ti nggi untuk berfikir ( bandingkan
dengan Intelligence, Intelligence = intellect).
Beberapa para ahli mengemukakana pengertian
Intelektual sebagai berikut:
-
Super dan Cites mengemukakan bahwa intelegensi telah sering didefisikan
sebagai kemampuan memnyesuaikan diri dengan lingkungan atau belajar dari
pengalaman.
-
Garret (1946) mengemukakan bahwaintelegensi itu setidak-tidaknya mencakup
kemampuan-kemampuan yang di perlukan untuk pemecehan masalah-masalah yang
memerlukan pengertian serta menggunakan simbol-simbol.
-
Alfred Binet (dalam Sobani Irfan,1986) mengemukakan bahwa intelegensi
adalah suatu kapasitas intelektual umum, yang antara lain mencakup kemampuan :
Ø
Menalar dan menilai
Ø
Menyeluruh
Ø
Mencipta dan merumuskan arah berfikir spesifik
Ø
Menyesuaikan pikiran pada pencapaian hasil akhir
Ø
Memiliki kemampuan mengeritik dirisendiri
Dari berbagai definisi di atas dapat di simpulkan
bahwa intelegensi itu adalah kemampuan untuk memperoleh berbagai informasi
berffikir abstrak, menalar serta bertindak secara efesien seta efektif.
Pada umumnya 3 – 4 tahun pertama menunjukkan
perkembangan yang hebat, selanjutnya akan terjadi perkembangan yang teratur.
Pada awal masa remaja, kira-kira pada usia 12 tahun anak pada masa yang di
sebut “masa operasi formal” (berfikir abstrak). Dalam berfikir
operasional formal setidak tidakkna mempunyai 2 sifat yang penting,
yaitu:
a.
Sifat Deduktif Hepotesis
Pada dasarnya pengajuan hipotesis itu menggunakan cara
berfikir induktif, disamping deduktif. Oleh sebab itu dari sifat analisis yang
ia lakukan, ia dapat membuat strategi penyelesainya.
b.
Berfikir Operasional juga berfikir Kombinatoris
Dengan berfikir operasional fornmal memungkinkan orang
untuk mempunyai tingkah laku problem solving yang betul-betul ilmiah, serta
memungkinkan untuk mengadakan pengujian hipotesis dengan variabrel- variable
tergantung yang mungkin ada.
Jadi, dengan berfikir operasional formal memungkinkan
orang untuk mempunyai tingkah laku problem solving yang betul-betul
ilmiah, serta memungkinkan untuk mengadakan pengujian
dengan variable-variabel tergantung yang mungkin ada. Berfikir
abstrak atau formal operation ini merupakan cara berfikir yang bertalian dengan
hal-hal yang tidak dilihat dan kejadian-kejadian tidak langsung
dihayati.
Cara berfikir terlepas dari tempat dan waktu, dengan
cara hipotesis, deduktif yang sistematis, tidak selalu dicapai oleh remaja.cara
berfikir ini tergantung pada tingkat intelegensi dan kebudayaan disekitarnya.
Sumber
:
Roy Ibnu
Rojay. 2012. Perkembangan fisik intelektual [Online] Tersedia:
http://mooza-alkaz.blogspot.co.id/2012/03/perkembangan-fisik-intelektual-sosial.html
Windari Esa Meigiza. 2015. Bimbingan konseling. [Online] Tersedia: http://351999.blogspot.co.id/2015/04/bimbingan-konseling.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar